Penerapan Immersion Education di dalam pembelajaran bahasa kedua (L2)
1. Pendahuluan
Lebih
dari satu milyar manusia di dunia berbicara lebih dari satu bahasa dengan
lancar. Contohnya di Filipina, rata-rata ada tiga bahasa yang digunakan oleh
masyarakat setempat. Mereka harus menggunakan bahasa nasional yaitu Pilipino;
salah satu dari 87 local vernaculars; dan bahasa Inggris atau Spanyol. Begitu
juga dengan di Belanda. Kebanyakan orang dewasa berbahasa Jerman, Perancis, dan
Inggris selain bahasa Belanda itu sendiri.
Begitu pentingnya belajar bahasa
kedua sangat terasa dalam dunia bisnis antar dua Negara. Seperti Amerika dan
Jepang. Sebuah penelitian New York Times tahun 1979 (Duley et al, 1982: 9)
bahwa orang Jepang yang berbisnis dengan orang Amerika di Amerika Serikat
sangat lancer berbahasa Inggris dibandingkan dengan orang Amerika berbisnis
dengan orang Jepang di Jepang. Orang Amerika sangat dibebani dengan jasa
translator. Maka Immersion program dalam dunia pendidikan sangatlah diperlukan
mengingat era globalisasi sekarang ini yang multilingual.
Pada
tahun 1997 Swain dan Johnson mendefinisikan immersion
sebagai kategori pendidikan dua bahasa. Penggunaan bahasa pertama di dalam
kelas, sementara ciri utama immersion education
adalah penggunaan bahasa kedua sebagai media instruksi atau pengajaran. Immersion
adalah salah satu kontak komunikasi dengan bahasa target yang digunakan oleh
komunitas bahasa yang menjadi bahasa target.
2. Teori
2.1. Immersion education
Immersion merupakan bahasa bilingual. Immersion language adalah suatu
pendekatan kepada instruksi bahasa asing yang terdalamnya terdapat aktivitas
yang mengatur (kurikulum) oleh bahasa asing tersebut. Hal ini disebut juga bahasa
baru yaitu media instruksi maupun objek instruksi.
Immersion adalah metode bukan
subjek. Murid-murid immersion memperoleh kemampuan bahasa yang dibutuhkan untuk
mengerti dan berkomunikasi tentang masalah yang akan dibahas dalam instruksi
program sekolah. Immersion secara tidak langsung diajarkan dalam kelas melalui
media bahasa kedua. Immersion
merepresentasikan bentuk yang paling intensif dari instruksi dasar isi bahasa
asing.
2.1.1 Keuntungan menggunakan immersion
Karakteristik
utama immersion adalah kombinasi
pengajaran bahasa, isi, dan budaya tanpa pemakaian bahasa pertama.
Dewasa ini terdapat tiga ratus
murid di dalam kelas immersion di Amerika. Hasis tes menunjukkan bahwa
murid-murid immersion belajar akademik dengan isi yang sama sebagai murid yang
hanya belajar bahasa inggris (Englsih-Only)
di kelas bersama dengan bahasa kedua. Dengan begitu akan membangun persahabatan
dan membentuk nilai komunitas yang merefleksikan aspek positif tentang bahasa
dan budaya yang mereka pelajari.
2.2. Beberapa Tipe Immersion Program
Immersion program
didesain bagi murid-murid yang berbicara bahasa mayoritas seperti bahasa
Inggris di merika Serikat sebagai bahasa pertama dan mempelajari bahasa
minoritas seperti bahsa Spanyol di Amerika Serikat sebagai bahasa kedua. Akan
halnya lingkungan sifatnya alamiah di dalam bahasa kedua merupakan media
pengajaran.
Guru language immersion idealnya
menyediakan paling tidak a half-day
partial immersion untuk para murid dalam bahasa target yang dipelajari dan
seringkali mereka menerima sehari penuh (full-day)
atau immersion total (total immersion). Sebagai contoh, di sekolah immersion Hawai, bahasa Inggris hanya
diajarkan selama satu jam sehari dari tingkat lima ke atas.
Pada program immersion dini (early immersion program), murid-murid
mulai mempelajari bahasa kedua di sekolah playgroup (preschool), taman kanak-kanaktingkat pertama, sering memulainya
dengan total immersion. Akan tetapi
terdapat juga program yang sukses, khususnya di Kanada, yaitu late immersion dimulai pada level tengah
atau level tinggi.
Immersion bahasa ibu pribumi,
mencari meneruskan budaya pribumi anak-anak sementara bahasa kedua atau bahasa
asing mencari menciptakan pemahaman dan apresiasi budaya bahasa baru.
Konon sejarah di Amerika Serikat,
immersion program cenderung pada one-way program bagi pengajaran bahasa kedua dimana
semua murid di kelas membagi bahasa Inggris sebagai home language mereka dan
mempelajari bahasa seperti bahasa Perancis atau Jepang. Immersion program pada
pengajaran anak-anak yang keturunan nenek moyang disebut heritage language program. Sedangkan program dua bahasa (two-way or
dual language program) diperlukan oleh anak-anak sekolah yang memiliki home
language yang berbeda. Misalnya di Amerika Serikat dua bahasa yang sering
digunakan adalah Spanyol dan Inggris.
2.3.Bilingual (dua bahasa)
Survey
Internasional mengindikasikan bahwa terdapat banyak lebih dari dua bahasa atau
yang disebut multilingual (banyak
bahasa) yang dimiliki manusia didunia dibandingkan dengan satu bahasa.
Banyak orang mempelajari bahasa
kedua yang digambarkan dengan coordinate bilingual, yaitu yang memiliki system
dua arti. Berlawanan dengan compound bilingual yaitu sistem dimana dua arti
bisa disatukan (Brown, 2000: 67). Pencampuran dua bahasa disebut code-mixing
yaitu usaha memasukkan kata-kata dan frase.
Keefektifan immersion atau home-school
language switch sebagai pendekatan pembelajaran bahasa, mengundang
antusiame proyek penelitian Internasional sebagai evaluasi bahasa Inggris
sebagai bahasa asing di sepuluh negara dan bahasa Perancis pada tahun 1965 oleh
International Association for the
Evaluation of Educational Achievemmant (IEA) (Stern, 1983: 56)
3. Aplikasi
3.1. Kelahiran immersion di Kanada
Canada
merupakan tempat lahirnya pendidikan immersion.
Bentuk pendidikan dua bahasa disebut pendidikan immersion, yang digunakan di
Katoh lalu diterima dan dimulai di Quebec,
Kanada. Di tahun 1965, kelompok orang
tua yang berbahasa Inggris sukses menerapkan taman kanak-kanak immersion untuk anak-anak mereka.
Tujuannya adalah mencapai tingkat level yang tinggi bahasa Perancis. Immersion sebagai pendekatan pembelajaran
sukses di Kanada.
Immersion
bahasa perancis atau pendekatan bahasa Perancis pada pembelajarab bahasa kedua
dengan immersion program sangatlah
luas di dalam program sekolah umum. Di Kanada, sekolah bilingual benar-benar
terkenal dan sangat sukses. Sementara Negara lain seperti di Irlandia atau
Amerika Serikat sekolah berbasis bilingual penerapannya tidak sesukses di
Kanada, dan malah cenderung mengalami kegagalan.
Di Kanada, semua murid memiliki pilihan untuk memasuki early immersion, yang dimulai di masa
taman kanak-kanak atau pada tingkat 1), middle
immersion (tingkat 4 atau 5) atau late
immersion (tingkat 6 atau 7). Stern (1983: 364) mengatakan bahwa pengajaran
early immersion memiliki keutamaan
yang lebih baik dibandingkan dengan tahapan yang lain. Hal ini dikarenakan
anak-anak yang berumur dini memiliki respon yang sangat baik dalam pendidikan
bahasa dengan pengajaran yang natural sebagai immersion program.
Perbedaan antara early immersion
dan late immersion adalah, pada late
immersion, kelompok anak-anak mempunyai hanya two-way immersion pada tingkat 7
dan 8 di sekolah di Kanada. Lalu mencapai tingkat sukses pada pencapaian level
9 dengan perbandingan tingkat 9 pada immersion children untuk umur 8 atau 9
tahun sejak masa taman kanak-kanak.
Walaupun immersion bahasa Perancis sangat umum di Kanada, program lain yang
memenuhi syarat di bawah label immersion juga ditawarkan di Rusia, Arab, Cree,
Hebrew, Mandarin, Mohawk, dan Jerman.
3.2. USA dan Negara lain di dunia
Menurut survey Center for Applied Linguistics (CAL),
terdapat lebuh dari 400 sekolah di 27 negara yang menerapkan immersion total,
sebagian (partial) atau immersion dua jalur (two-way) pada 11 bahasa yang berbeda.
Selain itu, di USA,
immersion bahasa (biasanya berdasarkan model di Kanada) telah tersebar di Australia,Korea Utara, finlandia, Hungaria,
Hawai, Afrika Utara, Hong Kong, dan Jepang. Di
Australia, sebagai contoh, program immersion ditawarkan di Perancis, Jerman, China,
Indonesia,
dan Jepang.
4. Kesimpulan
Program
bahasa asing dan bahasa peninggalan mengenalkan anak-anak bahasa dan budaya
negara lain.
Mempelajari bahasa kedua dan
budaya yang menyertainya diperlukan untuk mengurangi etnosentrisme para murid
yang cenderung membuat mereka memandang suatu budaya baik, sementara yang lain
tidak.
Immersion program diadakan agar murid-murid memiliki kesempatan
untuk berkomunikasi dengan penuh semangat di dalam bahasa target jika mereka
ingin mengembangkan bahasa mereka dan perkembangan kognitif seiring dengan
berkembangnya identitas diri seseorang. Pembelajar tertantang untuk memulai
suatu immersion dan program bilingual seluruh dunia karena program tersebut
terdapat potensial di dalamnya yang mempersiapkan para warga negara agar
memiliki kontribusi yang cukup bagi dirinya sendiri dan masyarak dunia.
Immersion education sangat terkenal di Kanada sejak tahun 10960an
dimana perkembangan program inovatif penggunaan bahasa Perancis digunakan
sebagai media instruksi atau pembelajaran untuk murid-murid sekolah menengah
pertama dimana home language-nya
adalah bahasa Inggris.
5. Referensi
Brown, H. Douglas. 2000. PRINCIPLES LANGUAGE of LEARNING AND TEACHING. San Francisco State
University.
Dulay, Heidy; Marina Burt; and Stephen Krashen. 1982.
Language Two. Oxford
University Press: New York.
Stern, H.H. 1983. Fundamental
Concepts of Language Teaching. Oxford
University Press: New York.
Komentar