Survey dan Statistika


Survey merupakan istilah yang biasanya lazim digunakan dalam bidang Sosiologi. Terutama sejak publikasi Pittsburg Survey pada 1912. Survey tersebut banyak digunakan di Amerika Serikat dan Inggris, tetapi kurang begitu popular di Kontinental Eropa.
                Pada prinsipnya, survey itu penelitian untuk memperoleh sebuah fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara factual. Sederhananya sebuah seurvey dilakukan, diantaranya, untuk memotret sebuah peluang. Nah, peluang adalah dasar dari teori statistika. Sebuah konsep baru yang tidak dikenal dalam pemikiran Yunani Kuno, Romawi, dan bahkan Eropa dalam abad pertengahan.
                Sesuai khittah, sebetulnya statistika adalah sebuah jalan keluar. Statistika memberikan cara dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi. Misalnya, untuk mengetahui tipe cewek yang digemari remaja masa kini, kita tidak perlu bertanya kepada seluruh remaja. Dengan statistika kita cukup hanya melakukan survey ke sebagian remaja. Begitu pula halnya saat statistika dipakai untuk menjajaki kecenderungan pilihan dalam pentas pemilu. Karena tak semua populasi disurvey, tentu penarikan kesimpula yang dtarik berdasar sensus atau pengamatan seluruh objek.
                Namun dalam perkembangannya, statistika kini sering mendapat tempat kurang layak. Sebagai suatu disiplin keilmuan, statistika kerap dikacaukan. Data-data yang dikumpulkan bersifat bim salabim, data sulapan, data baceman, data pesanan, atau data patgulipat.

-Quoted from M. Sholahuddin, wartawan Jawa Pos, 6 Maret 2010 di Ruang Publik

Komentar

Postingan Populer